Show Mobile Navigation

Selasa, 29 Januari 2013

, ,

WhatsApp Dituding Langgar Privasi Pengguna

Unknown - 20.42
Jika anda adalah termasuk orang-orang yang menggunakan aplikasi asal California, USA. WhatsApp, nampaknya anda harus sedikit berhati-hati. Ternyata diam-diam tanpa sepengetahuan anda, privacy anda sedang terancam.

Di dalam server WhatsApp, telah tersimpan banyak nomor kontak para pelanggannya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Sebuah lembaga komisi privasi dari Kanada (OPC) dan otoritas data Belanda (CBP) telah melakukan investigasi terhadap WhatsApp. Dalam investigasi tersebut ditemukan adanya pelanggaran privasi. Melalui rentetan cara penggunaan aplikasi WhatsApp tersebut adalah sebagai berikut. Untuk dapat melakukan aktifitas dengan WhatsApp, para pengguna harus membuka akses nomor kontak pada phonebook, aktifitas pembukaan akses phonebook dapat mengakibatkan aplikasi dapat membaca nomor kontak pengguna, parahnya lagi bukan hanya phonebook yang nomornya menggunakan WhatsApp saja yang dapat terbaca, bahkan nomor pengguna yang tak menggunakan WhatsApp pun turut disimpan dan bahkan tidak dilakukan penghapusan dari pihak WhatsApp Inc. Sama artinya nomor-nomor anda dan teman-teman anda yang tidak menggunakan WhatsApp pun ternyata direkam di dalam server perusahaan tersebut.

Lembaga privasi ini juga mengatakan (29/1/2013), "Nomor bukan pengguna WhatsApp direkam dan tak dihapus".

Menurut keterangan lembaga privasi tersebut yang dilakukan pada sebuah acara pers menambahkan bahwa hanya sistem operasi iOS 6 saja yang dapat memberikan sebuah opsi apakah aplikasi WhatsApp diizinkan untuk mengimpor nomor kontak bukan pengguna ke server. Aplikasi WhatsApp sampai saat ini telah digunakan oleh berbagai gadget atau smartphone yang menggunakan platform seperti Android, Windows Phone, Blackberry, dan Symbian.

"Seharusnya pengguna dan bukan pengguna diberi pilihan untuk membagi data kepada server", ujar komisi privasi tersebut.

Pada investigasi pertama kali dilakukan, dilakukan upaya kamunikasi antara dua pengguan yang disampaikan tanpa diproteksi oleh password. Akibatnya ketika para pengguna saling bertukar informasi atau mengirim pesat menggunakan jaringan Wi-Fi yang tidak terproteksi. Maka apapun yang dikatakan dalam pesan tersebut, dapat dibaca juga oleh para peretas. Namun nampaknya saat ini hal tersebut tak perlu diambil pusing, karena WhatsApp telah menambal bug tersebut pada September 2012 yang lalu.

Menindaklanjuti temuan investigasi tersebut, sampai saat ini komisi privasi asal Belanda belum memutuskan apakah pihaknya akan memberikan sanksi terhadap perusahaan WhatsApp Inc. di Kanada karena komisi telah melakukan pertemuan secara intensif dengan pihak developer aplikasi tersebut dan menganggap WhatsApp telah melakukan upaya-upaya perbaikan untuk menutup celah-celah ini.

0 komentar:

Posting Komentar