Jakarta beberapa waktu lalu mengalami musibah alam. hampir 60% lebih wilayah jakarta dilanda banjir. Beberapa titik yang terkena dampak banjir tersebut adalah kampung pulo, Jakarta Timur. Sebuah kelurahan dekat terminal bus kampung melayu, Jakarta Timur tersebut tergenang hingga mencapai ketinggian lebih dari 1 meter. Kawasan bantaran kali yang mengalir dari kali ciliwung tersebut memang sudah menjadi langganan banjir tiap tahunnya, betapa tidak, kelurahan tersebut datarannya hampir sejajar dengan kali ciliwung yang melintas dan bahkan lebih rendah dari sungai tersebut.
Atas rasa peduli sesama dan kemanusiaan, beberapa relawan baik itu dari SARS, MARINIR dan bahkan berbagai relawan saling bergotong royong membantu penderitaan warga kampung pulo dengan menyalurkan kebutuhan logistik maupun tenaga. Upaya ini agar warga kampung pulo sedikit terkurangi penderitannya.
Sebagai upaya kepedulian terhadap sesama, para mahasiswa dari STMIK Jayakarta, YARSI Jakarta dan dibantu oleh para relawan peduli kemanusiaan ESQ 165 saling bergotong royong, bahu membahu membersihkan sisa banjir yang terjadi sejak Kamis (17/1/2013) lalu. Memang banjir sudah lewat, namun berbagai sisa banjir seperti tumpukan sampah perlu segera untuk dibersihkan karena dirasa sampah-sampah tersebut menjadi sarang penyakit.
Upaya gotong royong tersebut dilakukan pada kamis 24 Januari 2013. Selain bantuan tenaga, BEM STMIK Jayakarta juga menyalurkan beberapa kebutuhan logistik seperti makanan siap saji dan beberapa pakaian layak pakai yang didaptkan dari hasil bakti sosial penggalangan dana korban banjir jakarta yang diadakan di kampus B STIE dan STMIK Jayakarta beberapa waktu yang lalu.
Potret kampung pulo, Jakarta Timur |
Mahasiswa YARSI, BEM STMIK Jayakarta dan ESQ 165 Gotong Royong |
0 komentar:
Posting Komentar